15 Alasan Kenapa Kita Harus Menuntut Ilmu Syar’i

Harus Menuntut Ilmu Syar'i

15 Alasan Kenapa Kita Harus Menuntut Ilmu Syar’i

1. Karena Allah akan mengangkat Derajat Orang yang berilmu.

Orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah ta’la baik dunia maupun akhirat.

Allah ta’la berfirman :

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Qs.Al-Mujādilah :11)

2. Karena Ilmu ,Warisan Para Nabi.

Seseorang yang menuntut ilmu syar’i, berarti ia telah mengambil warisan para nabi yaitu berupa ilmu syar’i.

Rasulullah ﷺ bersabda :

إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Sesungguhnya ulama adalah pewaris pada nabi dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanya mewariskan ilmu, maka siapa yang mengambilnya berarti ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR.Tirmizdi,2682,Abu Daud 3641,3642)

3. Karena Ilmu yang bermanfaat itu,ia akan kekal.

Lihat para sahabat dan para ulama, ilmu mereka terus bermanfaat walaupun mereka telah tiada (wafat), karena mereka mengajarkan ilmu kepada ummat, dengan lisan dan tulisan mereka, maka Allah kekalkan ilmu mereka dan pahala mereka terus mengalir.

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya.” (HR.Muslim ,1631).

4. Karena Kita Ingin Dimudahkan jalan menuju Surga

Sesorang yang menuntut ilmu, akan di mudahkan jalannya menuju surga Allah.

Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah ﷺ telah bersabda:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya.” (HR.Muslim 2699)

5. Mendapatkan Kebaikan

Allah menginginkan kebaikan bagi orang mau menuntut ilmu syar’i.

Dari Mu’awiyah bin Abu Sufyan ,ia berkata, “Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda;

مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik, maka Allah menjadikannya pandai terhadap urusan agamanya.” (HR.Bukhari,no 7312)

Maka hendaknya, sesorang menuntut ilmu syar’i,agar Allah ta’la senantiasa menginginkan kebaikan padanya.

6. Karena Nabi mengatakan boleh iri terhadap orang yang berilmu.

Hasad tidak di bolehkan, kecuali dua orang saja, orang berilmu dan orang yang dermawan,dalam rangka berlomba-lomba dalam kebaikan.

Dari Abdullah bin Mas’ud berkata; Nabi ﷺ bersabda :

َّ لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

“Tidak boleh Hasad (mendengki) kecuali terhadap dua hal; (terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah( Ilmu,pent) lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain.” (HR.Bukhari no 73).

7. Karena Menuntut Ilmu,akan menghilangkan kebodohanku

Seseorang dilahirkan dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, maka jika ia ingin mengetahui sesuatu hendaklah ia menuntut ilmu.

Allah ta’la berfirman :

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Qs.An-Naĥl :78)

Oleh karena itu dengan menuntut ilmu, seseorang itu akan menjadi berilmu.

8. Agar kita beramal sesuai apa yang di inginkan Rabb Kita dan Nabi Kita.

Beramal hendaknya di dasari dengan ilmu terlebih dahulu, apabila beramal tanpa ilmu, bisa jadi amalan tersebut tertolak, dan tidak di terima di sisi Allah ta’la, sebagaimana kata Imam bukhari rahimahullah dalam satu bab yang beliau tulis dalam kitab beliau “berilmu dahulu baru berucap dan beramal” .

Dari Aisyah,bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa mengamalkan suaru perkara yang tidak kami perintahkan, maka ia tertolak.”( HR.Muslim,no 1718)

9. Agar kita Bisa Berdakwah di Jalan Sang Rabb Kita

Dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Nabi ﷺ bersabda:

بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً

“Sampaikan dariku sekalipun satu ayat”( HR.Bukhari,no 3461)

10. Kita Ingin ketentraman,ketenangan Hati dan Jiwa.

Allah ta’la berfirman :

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. ( Qs.Ar-Ra`d :28)

Dan Nabi ﷺ bersabda:

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al Qur’an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. (HR.Muslim no,2699).

11. Kita Ingin Hidup Bahagia dengan Ilmu dan Amal baik dunia maupun akhirat

Allah Ta’la berfirman :

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Qs.An-Naĥl :97)

12. Karena orang yang berilmu seperti cahaya yang mampu menerangi (memberikan solusi) kepada orang lain.

Nabi ﷺ pernah bersabda:

“Pada jaman dahulu ada seorang laki-laki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Kemudian orang tersebut mencari orang alim yang banyak ilmunya. Lalu ditunjukan kepada seorang rahib dan ia pun langsung mendatanginya. Kepada rahib tersebut ia berterus terang bahwasanya ia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang dan apakah taubatnya itu akan diterima? Ternyata rahib( ahli ibadah pent) itu malahan menjawab; ‘Tidak. Taubatmu tidak akan diterima.’ Akhirnya laki-laki itu langsung membunuh sang rahib hingga genaplah kini seratus orang yang telah dibunuhnya. Kemudian laki-laki itu mencari orang lain lagi yang paling banyak ilmunya. Lalu ditunjukan kepadanya seorang alim yang mempunyai ilmu yang banyak. Kepada orang alim tersebut, laki-laki itu berkata; ‘Saya telah membunuh seratus orang dan apakah taubat saya akan diterima? ‘ *Orang alim itu menjawab; ‘Ya. Tidak ada penghalang antara taubatmu dan dirimu. Pergilah ke daerah ini dan itu, karena di sana banyak orang yang beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Setelah itu, beribadahlah kamu kepada Allah bersama mereka dan janganlah kamu kembali ke daerahmu, karena daerahmu itu termasuk lingkungan yang buruk.’ Maka berangkatlah laki-laki itu ke daerah yang telah ditunjukan tersebut. Di tengah perjalanan menuju ke sana laki-laki itu meninggal dunia. Lalu malaikat Rahmat dan Azab saling berbantahan. Malaikat Rahmat berkata; ‘Orang laki-laki ini telah berniat pergi ke suatu wilayah untuk bertaubat dan beribadah kepada Allah dengan sepenuh hati.’ Malaikat Azab membantah; ‘Tetapi, bukankah ia belum berbuat baik sama sekali.’ Akhirnya datanglah seorang malaikat yang berwujud manusia menemui kedua malaikat yang sedang berbantahan itu. Maka keduanya meminta keputusan kepada malaikat yang berwujud manusia dengan cara yang terbaik. Orang tersebut berkata; ‘Ukurlah jarak yang terdekat dengan orang yang meninggal dunia ini dari tempat berangkatnya hingga ke tempat tujuannya. Mana yang terdekat, maka itulah keputusannya.’ Ternyata dari hasil pengukuran mereka itu terbukti bahwa orang laki-laki tersebut meninggal dunia lebih dekat ke tempat tujuannya. Dengan demikian orang tersebut berada dalam genggaman malaikat Rahmat.’ Qatadah berkata; ‘Al Hasan berkata; ‘Seseorang telah berkata pada kami bahwasanya laki-laki itu meninggal dunia dalam kondisi jatuh terlungkup.'” (HR.Muslim,no 2766 ).

Lihatlah hadist di atas menunujukkan bahwa, perbedaan antara ahli ilmu dengan ahli ibadah, orang yang berilmu bisa memberikan jalan keluar dari permasalahan yang di hadapi oleh seseorang.

13. Karena Kita Ingin Dekat Kalam Rabb Kita dan Kalam Nabi Kita.

Dari Abu Hurairah menuturkan, Rasulullah ﷺ bersabda: “Allah berfirman;

إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

Siapa yang memusuhi wali-KU, maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku tidak bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan, jika hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunnah, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang ia jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk memandang, dan tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan kepada-KU, pasti Ku-lindungi. ( HR.Bukhari,no 6502)

14. Karena orang yang takut Kepada Allah adalah orang yang Alim ( berilmu)

Allah ta’la berfirman:

إنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (Qs.Fāţir :28 )

15. Karena Menuntut Ilmu merupakan perintah Rabb Kita dan Nabi Kita.

Allah ta’la berfirman:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) yang berhak di sembah dengan benar kecuali Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu (Qs.Muhammad : 19).

Dari Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.(HR.Ibnu Majah no,224).

Demikian beberapa alasan kenapa kita harus menuntut ilmu syar’i.

Allahu ‘alam.

Ust.Abu Yusuf Dzulfadhli M,BA

Referensi :
1. _Kitabul Ilmi ,oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, _Cet, Maktabah al Iman bin Manshur.
2. Hilyatu Thalibul ilmi, oleh Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid cet, Daarul Aqidah.

Abu Yusuf Dzulfadhli Munawar, Lc

Alumnus Al Madinah International University, Mediu
Dewan Pembina Website www.sesuaisunnah.com