Apakah Boleh Bersahabat Dengan Orang Kafir?

Apakah Boleh Bersahabat Dengan Orang Kafir?

Ustadz Apakah boleh berteman atau bersahabat dengan orang kafir?

Jawaban:

Orang kafir adalah orang yang ingkar kepada Allah ta’la, dan tidak beriman kepada-Nya, maka tidak selayaknya di jadikan sebagai sahabat.

Nabi ﷺ bersabda :

ُ لَا تُصَاحِبْ إِلَّا مُؤْمِنًا وَلَا يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلَّا تَقِيٌّ

“Janganlah kalian berteman kecuali dengan seorang mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”(Hasan : HR.Abu Daud 4832, Tirmidzi 2935, Ahmad 10909, Darimi 2101).

Nabi ﷺ juga bersabda :

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ

“Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekat.” (HR.Ahmad 8065 Abu Daud 4833 dan Tirmidzi 2387)

Akan tetapi hendaknya orang kafir itu di dakwahi agar ia masuk ke dalam Islam, sebagaimana perbuatan nabi ﷺ .
Dalam satu di riwayat di sebutkan.
Dari Anas radliallahu ‘anhu berkata:

كَانَ غُلَامٌ يَهُودِيٌّ يَخْدُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَقَالَ لَهُ أَسْلِمْ فَنَظَرَ إِلَى أَبِيهِ وَهُوَ عِنْدَهُ فَقَالَ لَهُ أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمَ فَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْقَذَهُ مِنْ النَّارِ

“Ada seorang anak kecil Yahudi yang bekerja membantu Nabi ﷺ menderita sakit. Maka Nabi ﷺ menjenguknya dan Beliau duduk di sisi kepalanya lalu bersabda: “Masuklah Islam”. Anak kecil itu memandang kepada bapaknya yang berada di dekatnya, lalu bapaknya berkata,: “Ta’atilah Abu Al Qasim ﷺ “. Maka anak kecil itu masuk Islam. Kemudian Nabi ﷺ keluar sambil bersabda: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak itu dari neraka”. ( HR.Bukhari,1356)

Dalam riwayat diatas jelas bahwa orang kafir hendaknya tidak dijadikan sebagai teman atau sahabat, akan tetapi di ajak masuk islam dengan hikmah dan bijaksana.

Allahu ‘alam

Dijawab oleh
Ust.Abu Yusuf Dzulfadhli M,BA.

Baca Juga:
Teman yang buruk bisa menjadi salah satu faktor kita bermaksiat
Cara Menghidupkan Dan Melembutkan Hati Yang Keras Karena Maksiat

 

Abu Yusuf Dzulfadhli Munawar, Lc

Alumnus Al Madinah International University, Mediu
Dewan Pembina Website www.sesuaisunnah.com