Bagaikan Anjing yang Memperebutkan Bangkai

Al-Hafizh Ibnu Asakir rahihamullaahu meriwayatkan dalam Taariikh-nya bahwasanya Ahmad bin ‘Ammar al-Asadi berkata,

“Suatu ketika kami keluar (pergi) bersama salah seorang mu’allim yang shalih mengantarkan jenazah. Bersamanya ada beberapa orang sahabatnya. Tiba-tiba, dalam perjalanannya itu, ia melihat beberapa ekor anjing yang berkumpul. Sebagiannya tengah bermain-main dengan sebagian yang lain, berguling-guling dan ada yang menjilati yang lain. Mu’allim tersebut berkata, “Lihatlah anjing-anjing ini! Alangkah baiknya perangai sebagian mereka kepada sebagian yang lain.”

Ahmad bin ‘Ammar melanjutkan, “Kemudian kami pun pulang setelah menguburkan jenazah itu, dan sebuah bangkai telah dilemparkan. Anjing-anjing tadi berkumpul, sebagiannya berkelahi dengan sebagian yang lain. Yang ini merebut dari yang itu. Sebagian lagi menggonggong kepada yang lain. Mereka saling berkelahi demi bangkai itu. Mu’allim tersebut menoleh ke sahabat-sahabatnya lalu berujar kepada mereka, “Apakah kalian melihat wahai sahabat-sahabatku, selama dunia tidak ada di antara kalian maka kalian bersaudara. Namun ketika dunia muncul di antara kalian, maka kalian berkelahi deminya persis berkelahinya anjing-anjing tadi demi sebuah bangkai.”

(Mukhtashar Taariikh Dimasyq karya Ibnu Asakir: 1/ 378)