Seputar Qiyamul Lail Di 10 Malam Terakhir Ramadhan

Seputar Qiyamul Lail Di 10 Malam Terakhir Ramadhan

بسم الله

.والحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه ولا حول ولا قوة إلا بالله. أما بعد:

Anjuran Qiyamul Lail di Malam Ramadhan

Kita umat Islam dimotivasi untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan sholat Qiyamul Lail.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

« ﻣﻦ ﻗﺎﻡ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺇﻳﻤﺎﻧﺎ ﻭاﺣﺘﺴﺎﺑﺎ ﻏﻔﺮ ﻟﻪ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻣﻦ ﺫﻧﺒﻪ »

 متفق عليه ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ. (ﺻﺤﻴﺢ) اﻧﻈﺮ ﺣﺪﻳﺚ ﺭﻗﻢ: 6440 ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ اﻟﺠﺎﻣﻊ

Siapa saja yang berdiri (sholat malam di bulan) Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni baginya apa saja yang telah berlalu dari dosa-dosanya” –  (HR. Bukhori – Muslim)

Dan kita dimotivasi untuk melakukannya dengan cara berjama’ah.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :

«ﺇﻧﻪ ﻣﻦ ﻗﺎﻡ ﻣﻊ اﻹﻣﺎﻡ ﺣﺘﻰ ﻳﻨﺼﺮﻑ ﻛﺘﺐ ﻟﻪ ﻗﻴﺎﻡ ﻟﻴﻠﺔ»

رواه الترمذي وابن ماجه ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺫﺭ. (ﺻﺤﻴﺢ) اﻧﻈﺮ ﺣﺪﻳﺚ ﺭﻗﻢ: 2417 ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ اﻟﺠﺎﻣﻊ

Sesungguhnya siapa saja yang berdiri (sholat malam Ramadhan) bersama imam hingga ia (imam) selesai, maka dicatat baginya berdiri (sholat) semalam (penuh).” – (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

 

Semakin Ditekankan di 10 Malam Terakhir

Demikian pula kita dimotifasi untuk menghidupkan 10 malam terakhir dari bulan Ramadhan agar berpeluang mendapatkan malam Lailatul Qodar dalam kondisi beramal Sholeh yang kebaikannya lebih baik dari 1000 bulan.

Allah Ta’ala berfirman:

{لَيْلَةُ الْقَدْرِ   ۙ  خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍ }

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” – (QS. Al-Qadr 97: Ayat 3)

Berikut dalil tentang motivasi tersebut.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :

«اﻃﻠﺒﻮا ﻟﻴﻠﺔ اﻟﻘﺪﺭ ﻓﻲ اﻟﻌﺸﺮ اﻷﻭاﺧﺮ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ»

رواه الطبراني ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ.(ﺻﺤﻴﺢ) اﻧﻈﺮ ﺣﺪﻳﺚ ﺭﻗﻢ: 1029 ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ اﻟﺠﺎﻣﻊ

Carilah Lailatul Qodar di 10 Terakhir dari bulan Ramadhan.” – (HR. Thobroniy)

Dan dianjurkan untuk lebih giat mencarinya di malam-malam ganjil dari 10 Terakhir bulan Ramadhan.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

«اﻟﺘﻤﺴﻮا ﻟﻴﻠﺔ اﻟﻘﺪﺭ ﻓﻲ اﻟﻌﺸﺮ اﻷﻭاﺧﺮ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻓﻲ ﻭﺗﺮ ﻓﺈﻧﻲ ﻗﺪ ﺭﺃﻳﺘﻬﺎ ﻓﻨﺴﻴﺘﻬﺎ»

رواه أحمد و الطبراني  ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ ﺑﻦ ﺳﻤﺮﺓ.  (ﺻﺤﻴﺢ) اﻧﻈﺮ ﺣﺪﻳﺚ ﺭﻗﻢ: 1239 ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ اﻟﺠﺎﻣﻊ

Carilah Lailatul Qodar di 10 Terakhir bulan dari Ramadhan di malam ganjil. Karena sesungguhnya aku telah melihatnya namun aku lupa.” – (HR. Ahmad dan Thobroniy)

Motivasi ini berlaku umum bagi semua kaum muslimin.

 

Bagi Wanita Tetap Boleh Ikut Berjamaah Shalat Seputar Qiyamul Lail di Masjid

Adapun bagi wanita maka tidak boleh mereka dilarang untuk melakukan sholat malam Ramadhan secara berjama’ah di Mesjid.
Secara umum Nabi صلى الله عليه وسلم melarang siapa saja yang menghalangi wanita yang datang ke mesjid untuk memakmurkannya. Beliau bersabda :

« ﻻ ﺗﻤﻨﻌﻮا ﺇﻣﺎء اﻟﻠﻪ ﻣﺴﺎﺟﺪ اﻟﻠﻪ ﻭﻟﻜﻦ ﻟﻴﺨﺮﺟﻦ ﻭﻫﻦ ﺗﻔﻼﺕ »

رواه أحمد وأبو داود ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ. (ﺻﺤﻴﺢ) اﻧﻈﺮ ﺣﺪﻳﺚ ﺭﻗﻢ: 7457 ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ اﻟﺠﺎﻣﻊ

Janganlah kalian melarang hamba-hamba wanita Allah dari mesjid – mesjid Allah. Akan tetapi hendaklah mereka (para wanita) keluar dalam kondisi tidak berhias/ berwangi-wangian.” – (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Secara khusus adalah sholat. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :

«ﻻ ﺗﻤﻨﻌﻮا ﺇﻣﺎء اﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﻴﻦ ﻓﻲ اﻟﻤﺴﺠﺪ »

رواه ابن ماجه ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ. (ﺻﺤﻴﺢ) اﻧﻈﺮ ﺣﺪﻳﺚ ﺭﻗﻢ: 7455 ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ اﻟﺠﺎﻣﻊ

Janganlah kalian melarang hamba-hamba wanita Allah untuk sholat di mesjid.” – (HR. Ibnu Majah)

 

Akan Tetapi, Wanita Lebih Utama Shalat di Rumah

Hanya saja yang lebih utama bagi para wanita adalah sholat di rumah – rumah mereka.

 ﻋﻦ عمة عبد الله ﺃﻡ ﺣﻤﻴﺪ اﻣﺮﺃﺓ ﺃﺑﻲ ﺣﻤﻴﺪ اﻟﺴﺎﻋﺪﻱ، ﺃﻧﻬﺎ ﺟﺎءﺕ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﺎﻟﺖ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ، ﺇﻧﻲ ﺃﺣﺐ اﻟﺼﻼﺓ ﻣﻌﻚ، ﻗﺎﻝ: «ﻗﺪ ﻋﻠﻤﺖ ﺃﻧﻚ ﺗﺤﺒﻴﻦ اﻟﺼﻼﺓ ﻣﻌﻲ، ﻭﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻚ ﺧﻴﺮ ﻟﻚ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﺣﺠﺮﺗﻚ، ﻭﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﺣﺠﺮﺗﻚ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﺩاﺭﻙ، ﻭﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﺩاﺭﻙ ﺧﻴﺮ ﻟﻚ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﻣﺴﺠﺪ ﻗﻮﻣﻚ، ﻭﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﻣﺴﺠﺪ ﻗﻮﻣﻚ ﺧﻴﺮ ﻟﻚ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻚ ﻓﻲ ﻣﺴﺠﺪﻱ » ﻗﺎﻝ: ﻓﺄﻣﺮﺕ ﻓﺒﻨﻲ ﻟﻬﺎ ﻣﺴﺠﺪ ﻓﻲ ﺃﻗﺼﻰ ﺷﻲء ﻣﻦ ﺑﻴﺘﻬﺎ ﻭﺃﻇﻠﻤﻪ، ﻓﻜﺎﻧﺖ ﺗﺼﻠﻲ ﻓﻴﻪ ﺣﺘﻰ ﻟﻘﻴﺖ اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ»

رواه أحمد

Dari bibi Abdullah yaitu Ummu Humaid istri dari Abu Humaid As- Sai’idiy رضي الله عنهما bahwa ia pernah mendatangi Nabi صلى الله عليه وسلم lalu berkata, “Wahai Rosulullah! Sungguh saya suka sholat bersama dengan Anda.”
Beliau bersabda: Sungguh saya tahu bahwa engkau suka sholat bersama saya. Namun sholatmu di dalam rumahmu lebih baik bagimu dari sholatmu di ruanganmu (yang lebih lebar dari rumahmu). Dan sholatmu di ruanganmu (yang lebih lebar) lebih baik bagimu dari sholatmu di rumah indukmu. Sholatmu di rumah indukmu lebih bagimu dari sholatmu di Mesjid kaummu dan sholatmu di Mesjid kaummu lebih baik bagimu dari sholatmu di Mesjidku.” – (HR. Ahmad).

Kita tahu bahwa sholat di mesjid Nabi صلى الله عليه وسلم itu lebih baik dari sholat 1000 kali di Mesjid lain selain Masjidil Haram.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :

 «ﺻﻼﺓ ﻓﻲ ﻣﺴﺠﺪﻱ ﻫﺬا ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺃﻟﻒ ﺻﻼﺓ ﻓﻴﻤﺎ ﺳﻮاﻩ ﺇﻻ اﻟﻤﺴﺠﺪ اﻟﺤﺮاﻡ»

متفق عليه

Satu kali sholat di mesjidku ini lebih dari 1000x sholat di mesjid lain kecuali Masjidil Haram.” – (HR. Bukhori – Muslim)

Ini menunjukkan bahwa seorang wanita semakin tersembunyi tempat sholatnya semakin lebih baik bagi dirinya. Tentu juga lebih besar pahalanya.

Hanya saja tetap dianjurkan baginya untuk berjama’ah ketika hendak melakukan sholat Qiyamul Lail di rumahnya. Bisa jadi bersama suaminya sepulang dari sholat berjamaah di Mesjid. Bisa jadi bersama wanita lainnya di rumahnya, baik itu saudarinya, putrinya, ibunya maupun ‘madu’ nya. Agar mendapat pahala berjama’ah.

والله تعالى أعلم بالصواب.