Panduan Zakat Fithri Yang Sesuai Sunnah

Panduan Zakat Fithri Yang Sesuai Sunnah

بسم اللهوالحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه وبعد:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Makna Zakat Fithri

Zakat Fithri ( زكاة الفطر ) adalah Zakat yang diwajibkan atas semua jiwa untuk dikeluarkan di setiap penghujung atau akhir Ramadhan menjelang Sholat ‘Idul Fithri. Zakat ini disebut juga oleh para ulama dengan “Zakaatun Nafsi ( زكاة النفس ).”

Diantara Kekeliruan dalam Penyebutan Zakat Fithri

Sebagian besar masyarakat kita menyebut Zakat ini dengan “Zakat Fitrah“. Ini merupakan kesalahan karena hari raya kita bukanlah ‘Idul Fitrah’, tapi hari raya ‘Idul Fithri’. Oleh karenanya, zakat ini disebut dengan “Zakat Fithri” karena waktu pelaksanaannya mendekati ‘Idul Fithri.

Dalil Diwajibkannya Zakat Fithri

ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻗﺎﻝ: ﻓﺮﺽ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺯﻛﺎﺓ اﻟﻔﻄﺮ ﺻﺎﻋﺎ ﻣﻦ ﺗﻤﺮ ﺃﻭ ﺻﺎﻋﺎ ﻣﻦ ﺷﻌﻴﺮ ﻋﻠﻰ اﻟﻌﺒﺪ ﻭاﻟﺤﺮ ﻭاﻟﺬﻛﺮ ﻭاﻷﻧﺜﻰ ﻭاﻟﺼﻐﻴﺮ ﻭاﻟﻜﺒﻴﺮ ﻣﻦ اﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﺃﻣﺮ ﺑﻬﺎ ﺃﻥ ﺗﺆﺩﻯ ﻗﺒﻞ ﺧﺮﻭﺝ اﻟﻨﺎﺱ ﺇﻟﻰ اﻟﺼﻼﺓ»متفق عليه

“Dari Ibnu Umar رضي الله عنهما ia berkata, “Rosulullah ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ mewajibkan zakat Fithri 1 sho’ dari kurma atau 1 sho’ dari gandum atas budak maupun orang merdeka, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun orang dewasa dari orang-orang Islam, dan beliau memerintahkan agar Zakat tersebut ditunaikan sebelum keluarnya orang-orang menuju sholat.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Beberapa Faedah Dari Hadits Ini

1. Zakat ini dinamakan dengan ” Zakat Fithri” bukan “Zakat Fitrah”.

2. Zakat ini berhukum wajib atas setiap muslim dengan semua jenis status, jenis kelamin maupun jenis usia. Bila mampu untuk membayar sendiri, maka ia lakukan. Jika tidak, maka yang berkewajiban membayarnya adalah orang yang menanggung nafkah.

«عن ابن عمر رضي الله عنهما قال: أمر رسول الله ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ بصدقة الفطر عن الصغير والكبير والحر والعبد ممن تمونون»رواه الدارقطني والشافعي

“Dari Ibnu Umar رضي الله عنهما ia berkata, “Rosulullah ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ memerintahkan zakat Fithri dibayarkan dari anak kecil maupun orang dewasa, dari budak maupun orang merdeka dari orang-orang yang kalian tanggung nafkahnya.” (HR. Daruquthniy dan Syafi’i)

3. Bila kewajiban Zakat Fithri seseorang atau beberapa orang dibayarkan oleh orang lain atau pihak lain, maka sudah gugur kewajiban itu dari orang yang dibayarkan. Karena kewajiban zakat ini berhubungan dengan harta, maka ia disamakan seperti beban-beban harta lain seperti hutang yang akan terlunasi bila dibayarkan walaupun dari harta orang lain.

4. Pembayaran Zakat Fithri dengan takaran 1 sho’ dari bahan makanan, bukan dengan uang. (1 Sho’ = ± 2,5kg)

Ini dikuatkan dengan hadits yang lain.

«ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻗﺎﻝ: ﻓﺮﺽ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺯﻛﺎﺓ اﻟﻔﻄﺮ ﻃﻬﺮ اﻟﺼﻴﺎﻡ ﻣﻦ اﻟﻠﻐﻮ ﻭاﻟﺮﻓﺚ ﻭﻃﻌﻤﺔ ﻟﻠﻤﺴﺎﻛﻴﻦ»ﺭﻭاﻩ ﺃﺑﻮ ﺩاﻭﺩ

“Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما ia berkata, “Rosulullah ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ Mewajibkan zakat Fithri untuk membersihkan puasa dari Kesia-siaan dan kemesuman serta sebagai bahan makanan bagi orang-orang miskin.”
(HR. Abu Dawud)

Hadits ini juga menetapkan bahwa yang berhak menerima zakat ini adalah orang miskin bukan selain mereka.

5. Zakat ini wajib dilakukan sebelum sholat ‘Id. Ini dikuatkan dengan hadits lain.

ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ، ﻗﺎﻝ: «ﻓﺮﺽ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺯﻛﺎﺓ اﻟﻔﻄﺮ ﻃﻬﺮﺓ ﻟﻠﺼﺎﺋﻢ ﻣﻦ اﻟﻠﻐﻮ ﻭاﻟﺮﻓﺚ، ﻭﻃﻌﻤﺔ ﻟﻠﻤﺴﺎﻛﻴﻦ، ﻣﻦ ﺃﺩاﻫﺎ ﻗﺒﻞ اﻟﺼﻼﺓ، ﻓﻬﻲ ﺯﻛﺎﺓ ﻣﻘﺒﻮﻟﺔ، ﻭﻣﻦ ﺃﺩاﻫﺎ ﺑﻌﺪ اﻟﺼﻼﺓ، ﻓﻬﻲ ﺻﺪﻗﺔ ﻣﻦ اﻟﺼﺪﻗﺎﺕ»رواه أبو داود

“Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما ia berkata, “Rosulullah ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ Mewajibkan zakat Fithri untuk membersihkan bagi orang yang puasa dari Kesia-siaan dan kemesuman serta sebagai bahan makanan bagi orang-orang miskin. Siapa saja yang membayarnya sebelum sholat ‘Id, maka itu zakat yang diterima. Dan siapa saja yang membayarnya setelah sholat, maka itu sedekah biasa.”
(HR. Abu Dawud)

6. Zakat ini boleh diwakilkan pengumpulan dan penyalurannya lewat pihak lain, baik perorangan maupun tim kepanitiaan atau lembaga. Lalu pihak inilah yang berikutnya menyalurkannya kepada yang berhak. Boleh juga untuk disalurkan langsung oleh orang yang berkewajiban kepada yang berhak.

Paling cepat diserahkan kepada yang berhak 1 atau 2 hari sebelum lebaran.

ﻋﻦ ﻧﺎﻓﻊ رحمه الله قال: ﻛﺎﻥ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ «ﻳﻌﻄﻴﻬﺎ اﻟﺬﻳﻦ ﻳﻘﺒﻠﻮﻧﻬﺎ، ﻭﻛﺎﻧﻮا ﻳﻌﻄﻮﻥ ﻗﺒﻞ اﻟﻔﻄﺮ ﺑﻴﻮﻡ ﺃﻭ ﻳﻮﻣﻴﻦ»رواه البخاري

“Dari Naafi’ رحمه الله berkata, ” Dahulu Ibnu Umar رضي الله عنهما memberikan zakat Fithri ini kepada orang yang berhak menerimanya. Dan mereka diberi sehari atau dua hari sebelum ‘Idul Fithri.”

والله تعالى أعلم بالصواب

Semoga Bermanfaat